Senin, 31 Maret 2014



Sensor Sinar/Cahaya

Sensor sinar/cahaya adalah salah satu alat yang digunakan dalam bidang elektronika, alat ini berfungsi untuk mengubah besaran cahaya menjadi besaran listrik. Alat ini memungkinkan kita untuk melakukan pendeteksian cahaya dan kemudian untuk melakukan perubahan terhadapnya menjadi sinyal listrik dan dipakai dalam sebuah rangkaian yang memakai cahaya sebagai pemicunya. Cara kerja dari alat ini adalah mengubah energy dari foton menjadi electron, umumnya satu foton dapat membangkitkan satu electron. Alat ini mempunyai kegunaan yang sangat luas salah satu yang paling popular adalah pada kamera digital. Beberapa komponen yang biasanya digunakan dalam rangkaian sensor cahaya adalah Light Dependent Resistor, Photodiode, dan Photo Transistor.
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggi intensitas cahaya yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya, yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.


 


Gambar Sensor Cahaya

Salah satu komponen yang menggunakan sensor cahaya adalah Light Dependent Resistor (LDR), adalah suatu komponen elektronika yang memiliki hambatan yang dapat berubah sesuai perubahan intensitas cahaya, resistensi dari LDR akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.Pada dasarnya komponen ini merupakan suatu resistor yang memiliki nilai resistensi bergantung pada jumlah cahaya yang jatuh pada permukaan sensor tersebut. LDR dapat dibuat dari semikonduktor beresistensi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan electron memiliki energy yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistensinya.
Komponen yang menggunakan sensor cahaya berikutnya adalah Photo Transistor / fototransistor, secara sederhana adalah sebuah transistor bipolar yang memakai kontak (junction) base-collector yang menjadi permukaan agar dapat menerima cahaya sehingga dapat digunakan menjadi konduktivitas transistor. Secara lebih detail Photo Transistor merupakan sebuah benda padat pendeteksi cahaya yang memiliki gain internal. Hal ini yang membuat foto transistor memiliki sensivitas yang lebih tinggi dibandingkan photodiode / foto diode, dalam ukuran yang sama. Alat ini dapat menghasilkan sinyal analog maupun sinyal gigital. Photo Transistor sejenis dengan transistor pada umumnya, bedanya pada Photo Transistor dipasang sebuah lensa pemfokus sinar pada kaki basis untuk memfokuskan sinar jatuh pada pertemuan pn.

Prinsip kerja :
Prinsip kerja dari alat ini adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron.

Aplikasi :
Kamera digital.

Ide pengembangan :
Kompor menggunakan energy sinar atau cahaya matahari.

Minggu, 16 Maret 2014

assalamualaikum wr. wb.
Penulisan ini merupakan bentuk pengembanagan aplikasi dari tugas transduser dan komponen elektro dengan judul "Sistem Keamanan Almari Berbasis Sensor Facepro 200 dengan program AVR ATMEGA 8535", saya berpikir untuk mengembangkan aplikasi yang berbasis sensor ke dalam sebuah rumah. Jadi, tidak hanya almari yang berbasis sensor, pintu rumah disini juga bisa menggunakan sistem keamanan berbasis sensor, jendela yang berbasis sensor cahaya, serta lampu rumah yang berbasis sensor gerak.
  •  Pintu otomatis :

cara kerja :
Sewaktu sensor mendeteksi sebuah object dengan kedekatan tertentu Sensor akan mengeluarkan Sinyal untuk menggerakkan Relay. dan relay berfungsi sebagai Switch atau sakelar yang akan menggerakkan motor pendorong pintu. apabila object sudah tidak terdeteksi lagi maka otomatis switch akan menutup kembali sehingga pintu dapat tertutup kembali. Jenis sensor yang digunakan disini adalah sensor optik, sensor ini akan memancarkan tirai infra merah yang berupa cahaya yang tidak tampak oleh mata pada jarak jangkauan tertentu. Sensor ini akan bereaksi jika seseorang atau sesuatu menghalangi cahaya infra merah yang dipancarkan. Jika seseorang memasuki area yang disinari dengan cahaya ini, maka pancaran cahaya akan terganggu dan menjadi tidak utuh. Hal ini menyebabkan program perintah untuk menutup pintu terganggu. Terganggunya program untuk menutup pintu akan menyebabkan pintu otomatis akan terbuka. Jika objek telah menjauh dari jarak jangkauan sensor dan sinar sensor kembali utuh, maka pintu otomatis akan menutup kembali.
  • Jendela otomatis :
Pada jendela otomatis ini, menggunakan sensor cahaya dan sensor air berbasis mikrokontroller AT89S51 yang digunakan untuk menghasilkan logika program dari bahasa assembler yang dimasukkan kedalam mikrokontroller. Sensor yang digunakan ialah sensor cahaya (LDR) untuk pengaturan secara otomatis apabila hari sudah mulai gelap dan sudah waktunya jendela untuk ditutup dan sensor air yang dapat mendeteksi apabila terjadi hujan, sehingga air tidak masuk kedalam rumah. Dalam jendela otomatis ini juga menggunakan motor penggerak DC + 12 Volt yang digunakan sebagai penggerak jendela.

  • Lampu otomatis : 
Rangkaian lampu otomatis bekerja dengan menggunakan sensor gerak, dimana lampu akan menyala didalam ruangan saat sensornya menangkap pergerakan dan secara otomatis akan mematikan lampu bila selama beberapa waktu tidak ada pergerakan didalam ruangan itu.